Surabaya, Respublika – Bus listrik yang sempat digunakan transportasi selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 16 dan 17 November lalu, saat ini digunakan sebagai transportasi massal di Surabaya.
Bus tersebut lebih kecil dari Trans Semanggi maupun Suroboyo Bus. Minggu (18/12) bus terlihat mulai mengangkut penumpang. Dari pantauan bus sudah melewati beberapa kawasan seperti di Rungkut maupun Middle East Ring Road (MERR).
Pengoperasian bus tersebut bagian dari uji coba sebelum dilaunching Selasa mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, Tundjung Iswandaru mengatakan uji coba bus tersebut dimulai hari Minggu. Bus sudah mengangkut penumpang. Animonya juga sudah mulai banyak. Meski sedang diujicoba, namun pembayaran sudah diberlakukan.
Sekali jalan penumpang diwajibkan membayar Rp 6.200. sedangkan untuk pelajar masih gratis. Untuk sistem pembayaran menggunakan pembayaran non tunai atau cashless.
“Ya hari ini (Minggu) sudah mulai dilakukan ujicoba bus listrik bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejumlah 8 unit bus listrik. Insyallah tanggal 20 Desember (Selasa) akan dilaunching,”kata Tundjung, Minggu (18/12).
Bus tersebut nantinya akan bertambah dalam waktu dekat, sebanyak 7 unit bus. Sehingga total yang akan beroperasi untuk sementara ini sebanyak 15 unit. “Mungkin Minggu depannya lagi akan datang 7 unit. Jadi bulan ini akan ada 15 unit,”ujarnya. Sedangkan tahun depan, dikatakan Tundjung akan ada tambahan lagi. Total 34 unit yang akan beroperasi nantinya. “Tahun depan akan ada tambahan lagi 19 unit,”imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa rute bus listrik saat ini melewati Terminal Purabaya – Jemursari- Rungkut Industri – perempatan Gunung Anyar- MERR- Kenjeran Park (Kenpark). Bus tersebut bisa mengakut sekita 30-40 penumpang. Pengoperasian bus listrik dilakukan melalui mekanisme kontrak kerja sama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, dengan pihak operator.
Dalam hal ini pihak pengelola atau operator adalah DAMRI. “Jadi itu semua yang berkontrak adalah Dirjen Perhubungan Darat dengan operator, dalam hal ini DAMRI,”katanya.
Transportasi bus di Surabaya saat ini terdapat 28 unit armada Suroboyo Bus dan 17 unit armada Trans Semanggi Suroboyo.
Pihaknya juga akan mengusulkan rute untuk wilayah barat. Terutama menuju Stadion Gelora. Bung Tomo (GBT) dengan tujuan mendukung gelaran piala dunia U-20. Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Soenoto mengatakan untuk tempat pengecasan daya bus listrik atau charging station nantinya akan ditunjuk Perum DAMRI di Jalan Jagir sebagai operator tempat charging station.
“Di Bungurasih juga dipasang dan juga di pool Damri di Jagir,”kata Soenoto.
Sementara itu Pakar Transportasi ITS, Machsus Fauzi mengapresiasi hibah bus listrik itu, karena ramah lingkungan. Sehingga kualitas udara di Surabaya lebih baik. “Memang trenya angkutan publik ini harus ramah lingkungan,”kata Machsus. Meski demikian menurutnya unit armada bus yang akan didatangkan masih kurang.
“Kalau hanya puluhan saja masih kurang, padahal masih banyak rute yang harus dilengkapi,”pungkas Machus. (trs)