Surabaya, newrespublika – DPRD Kota Surabaya mendorong Pemkot Surabaya untuk mewujudkan Posyandu Keluarga (Posga) di setiap RW.
Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PKS, Johari Mustawan disela kegiatan reses anggota dewan masa sidang ke satu tahun 2025 di Kelurahan Babatan Kecamatan Wiyung, Kamis (13/02/2025).
Di hadapan ratusan warga masyarakat saat reses, Johari Mustawan menerangkan rencana-rencana program pemerintah kota Surabaya untuk lima tahun ke depan, sebagaimana disampaikan oleh Bapak Wali Kota dan Bapak Wakil Wali Kota.
Salah satunya adalah kegiatan berbasis RW dimana kegiatan berbasis RW ini adalah salah satu program transformasinya Walikota Eri Cahyadi supaya masyarakat itu mudah mengakses layanan publik.
“ Nah, layanan publik supaya mudah diakses maka layanan publik berpusat di RW. Tentunya ketika layanan publik berpusat di RW, maka penguatan di RW harus lebih maksimal dan penganggarannya pun harus cukup,” terang Bang Jo sapaan Johari Mustawan.
Dirinya menjelaskan, ada lebih 1.300 sampai 1.400 RW di kota Surabaya, ini diharapkan memiliki Posyandu Keluarga. Posyandu Keluarga ini layanan berbasis RW. Dan Posyandu Keluarga itu tidak hanya kesehatan saja.
Jadi, terang Bang Jo, berdasarkan Pemendagri Nomor 13 tahun 2024, bahwa posyandu keluarga sekarang meliputi enam dimensi. Pertama, pendidikan, kesehatan, tentang perumahan rakyat, tentang pekerjaan umum, kelima tentang ketertiban, keamanan dan kenyamanan masyarakat, dan keenam, tentang sosial.
“ Jadi, semua kementerian dan semua dinas harus berkolaborasi untuk mensukseskan posyandu keluarga tersebut. Sehingga ini tentunya menjadi sebuah layanan publik yang berbasis RW,” tutur Bang Jo.
Akan tetapi, kata Bang Jo, warga masyarakat mengajukan aspirasinya agar peralatan-peralatan itu dicukupi. Contoh, misalkan peralatan kesehatan seperti tensi darah, timbangan bayi ini agar diberikan kepada posyandu keluarga yang sudah terdaftar di kelurahan atau di pemerintah kota Surabaya.
Kedua, APD (Alat Pelindung Diri) misalkan saat kunjungan rumah ke yang memiliki sakit TBC itu harus ada alat pelindung diri masker dan sebagainya itu disiapkan oleh Pemkot Surabaya.
Jadi, jelas Bang Jo, nanti posyandu khusus untuk bidang kesehatan tidak hanya juga masalah lansia saja dan tidak hanya balita. Jadi nanti ada bayi, kemudian balita, kemudian ibu hamil menyusui, kemudian usia produktif, kemudian lansia.
“ Sehingga siklus itu harus betul-betul disiapkan dan termasuk kecukupan tenaga dari pihak puskesmas yang mensupport untuk kegiatan kesehatan di posyandu keluarga,” pungkasnya. (trs)