Surabaya. newrespublika – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kawasan wisata religi Sunan Ampel, Rabu (4/6/2025). Dalam sidak tersebut, ia bersama jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya meninjau lahan parkir dan parkir liar di kawasan tersebut.
Tujuan disiapkannya lahan parkir tersebut, agar wisatawan dan pengguna jalan merasa nyaman ketika melintas atau berkunjung ke wisata religi tersebut. Selain itu, pemkot juga ingin mengembalikan fungsi jalan, agar kendaraan yang melintas di kawasan ini berjalan lancar.
Terkait hal ini, Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Eri Irawan mengatakan, ini adalah bagian dari proses penataan parkir yang selama ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat maupun wisatawan, dalam hal ini adalah para peziarah.
“ Proses penataan parkir yang selama ini banyak dikeluhkan sehingga ketika itu kita terapi otomatis insya Allah bisa lebih meningkatkan kenyamanan para peziarah, para wisatawan dan secara umum oleh masyarakat,” ujar Eri Irawan di Surabaya, Kamis (05/06/2025).
Ia menambahkan, jadi itu nantinya kita sudah koordinasi dengan dinas perhubungan, dimana sepanjang jalan raya Pegirian itu nanti tidak boleh ada yang parkir di tepi jalan.
Dikawasan Pegirian, jelas politisi muda PDIP Surabaya ini, juga ada banyak perusahaan ekspedisi di situ yang harus mengatur alur kedatangan mobil ekspedisinya, sehingga tidak sampai harus memacetkan jalan.
“ Solusinya, pemerintah kota Surabaya menyiapkan lahan eks Rumah Potong Hewan RPH Pegirian, untuk dijadikan salah satu tempat pengelolaan parkir itu. Jadi nanti semuanya akan dimasukkan di situ,” terang Eri Irawan.
Eri Irawan menegaskan, saya kira ini hal yang bagus tapi memang harus perlu diawasi secara rutin di lapangan karena bisa jadi awal-awalnya mungkin tertib.
“ Tetapi kemudian selang seminggu dua minggu mungkin akhirnya balik lagi jadi tidak tertib. Nah ini harus benar-benar ada pengawasan yang ketat,” tegas Eri Irawan.
Ia menjelaskan, kalau kita ingin menata kawasan wisata religi Sunan Ampel sebenarnya satu kesatuan, dimana disitu ada kawasan Arab kemudian penataan kawasan eropa di kota lama, dan kawasan pecinan yang ada di Kia-Kia. Jadi menjadi satu kesatuan untuk meningkatkan brand kawasan Surabaya sebagai destinasi wisata sejarah
Eri Irawan menerangkan, pernah kita bahas juga bagaimana penataan wisata religi Sunan Ampel ini merujuk ke konsep makam Imam Bukhari di kota Samarkand Uzbekistan.
Itu bagaimana penataan wilayahnya, jelas Eri, bangunan-bangunan bersejarahnya kemudian kerapian tempat parkirnya, kemudian lokasi bis yang untuk para peziarah itu tertata dengan baik. Termasuk ada masjid besar yang setiap hari didatangi begitu banyak orang
Dan sekarang, kata Eri Irawan, tentu pemerintah kota Surabaya meskipun punya rujukan lain dalam proses ini, tapi spiritnya adalah sama yaitu, soal penataan wisata religi Ampel ini menjadi lebih rapi, lebih tertib dan wisatawan nanti nyaman, masyarakat nyaman, dan perekonomian kota bergerak lebih bagus.
“ Soal parkir tinggal bagaimana pengawasannya harus benar-benar diperkuat kemudian ini berkelanjutan, sesuai dengan konsep yang disiapkan oleh pemerintah kota dan DPRD Surabaya untuk penataan parkir di sekitar Pegirian Ampel,” pungkasnya. (trs)