Surabaya, newrespublika – Pemkot Surabaya gencar melakukan razia juru parkir (Jukir) liar dan rencana penataan parkir Tepi Jalan Umum (TJU).
Menyikapi hal ini, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya dari Partai Demokrat, H. Machmud mengatakan, kalau menurut saya selama ini di mana-mana parkir memang menjadi ruwet karena ketidakmampuan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya mengurusi jukir, bukan mengurusi parkir.
“ Saran saya kalau memang mau menekan kebocoran pendapatan ya pembayaran parkir itu pakai QRIS yang punya BI yaitu, transaksi pembayaran digital, atau bisa gunakan Tap itu langsung masuk ke pemkot,” ujar Machmud di Surabaya, Selasa (15/07/2025).
Ia menambahkan, karena Dishub tidak mampu mengurusi jukir, maka ya kebocoran di sana sini, misal saja pakai QRIS (Quick Response Code Indonesia Standar) pendapatan parkir bisa lancar sudah eranya memang.
“ Atau pakai karcis berlangganan, dan kalau terpaksa bisa pakai kartu kayak e-tol yang belum masuk sudah bayar. Sehingga disitu diuntungkan kenapa diuntungkan karena kita tidak parkir sudah membayar dulu kalau kita lewat jalan tol belum lewat kita sudah beli dulu flash BCA,” terangnya.
Machmud menerangkan, banyak tempat yang sudah menggunakan kartu atau tap saat mau parkir seperti, di rumah sakit, mall, dan perkantoran swasta,
“ Sekarang sudah pakai tap gitu aja, tap langsung keluar, selesai. Cuma Dishub Kota Surabaya ini mampu apa enggak mengikuti perkembangan teknologi,” tegas Machmud.
Ia kembali mengatakan, dirinya yakin kalau dinas perhubungan mengurusi parkir itu sudah ahli, tapi dia tidak mampu mengurusi jukirnya, sehingga yang ditangkepi jukir-jukirnya.
Pertanyaannya, kata Machmud, apakah kalau jukir itu ditangkepi terus arus lalu lintas jadi lancar. Jadi sekarang ini coba dilihat peluang dari pemerintah kota tetap mengadakan jukir di sana di jalan Tunjungan.
Ia kembali menambahkan, jukir itu kan ketika ada mobil mau parkir dia stop kendaraan yang lewat, juga ada kendaraan yang mau keluar dari parkir dia stop kendaraan yang lewat, itu penyebab macet.
Jadi keluar masuknya mobil itulah yang menjadi kemacetan, itu harus dipikirkan sangat detail apakah kalau mereka tidak ada jukir terus tidak macet.
“ Jadi Dishub itu bukan tidak bisa mengatasi parkir, tapi dia tidak bisa mengatasi jukir atau juru parkir,” pungkasnya. (trs)
