Komisi D Berharap Dispendik Surabaya Fasilitasi Seragam Baju Adat di Program Kamis Mlipis

Komisi D Berharap Dispendik Surabaya Fasilitasi Seragam Baju Adat di Program Kamis Mlipis

Surabaya, newrespublika – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya berkomitmen penuh merevitalisasi Bahasa Jawa, khususnya Krama Inggil, di lingkungan sekolah.

Salah satu terobosan utamanya adalah penerapan program ‘Kamis Mlipis’, di mana setiap hari Kamis sekolah di Surabaya akan mewajibkan penggunaan Bahasa Jawa.

Terkait hal ini, anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDIP, Abdul Malik mengatakan, program Dispendik Surabaya ini sesuai dengan Permendikbud No. 50 Tahun 2022 adalah, peraturan tentang pakaian seragam sekolah bagi peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah.

“ Agar supaya bisa linier sesuai dengan program tersebut, maka juga harus ditunjang dengan adanya fasilitas seragam adat khas daerah Surabaya,” ujar Abdul Malik kepada media di Surabaya, Rabu (06/08/2025).

Ia menerangkan, usulan baju daerah saat program kamis mlipis sudah kami sampaikan kepada dinas pendidikan kota Surabaya supaya hal ini bisa segera di analisa dan di dipelajari.

“ Kalau memang nanti anggarannya ada, Komisi D berharap bisa segera di realisasi,” terang politisi muda PDIP Kota Surabaya ini.

Lebih lanjut Abdul Malik mengatakan, kami menyarankan kepada Dispendik Surabaya untuk menggandeng UMKM penjahit dalam rangka menyediakan baju seragam daerah setiap hari Kamis saat program kamis mlipis.

Dirinya menambahkan, siapa saja yang memang dilibatkan sebagai pelaku UMKM Karena tadi disampaikan ada 75 pelaku UMKM yang ada di kota Surabaya, kemudian yang sebagai penjahit ini ada sekitar 304 UMKM.

Nah, sambung Abduk Malik, dari 304 ini kondisi terakhirnya seperti apa, perkembangan terakhirnya seperti apa, apakah penghasilan mereka sudah memadai.

“ Karena hal ini juga berkaitan dengan UMKM-UMKM yang juga ikut serta terlibat untuk mengerjakan, untuk menjadi penjahit,” ungkap Abdul Malik.

Sementara Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh menjelaskan bahwa Krama Inggil akan diintegrasikan langsung ke dalam materi Modul Ajar Bahasa Jawa.

Dispendik Surabaya optimis revitalisasi Bahasa Jawa akan berhasil, terutama dengan inisiatif ‘Kamis Mlipis’ ini. (trs)