Cegah Campak, DPRD Kota Surabaya Dorong Pemkot Intensifkan Imunisasi Anak

Cegah Campak, DPRD Kota Surabaya Dorong Pemkot Intensifkan Imunisasi Anak

Surabaya, newrespublika – Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PKS, Johari Mustawan mendorong pemerintah kota Surabaya agar intensifkan semasif mungkin imunisasi anak, guna mencegah maraknya penyakit campak.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Kabaputen Sumenep Madura meberikan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak. Dampaknya, pemkot melakukan pencegahan dini penyakit campak.

“Kami harap Pemkot Surabaya intensifkan secara masif imunisasi anak, guna mencegah menularnya campak,” ujar Johari Mustawan atau biasa disapa Bang Jo di Surabaya, Kamis (18/09/2025).

Ia menjelaskan, campak merupakan infeksi virus yang sangat menular. Pencegahannya yaitu dengan imunisasi campak dilakukan mulai anak usia 9 bulan, 18 bulan, anak SD kelas 1.

Bahkan, sambung Bang Jo, WHO mensyaratkan minimal dua kali pemberian imunisasi campak kepada anak.

“Anak yang belum pernah imunisasi atau belum lengkap imunisasi campaknya, berpotensi tertular campak terutama disaat terjadi KLB,”terang Bang Jo.

Ia menegaskan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya perlu melakukan sosilaisasi bekerjasama dengan KSH (Kader Surabaya Hebat), Puskesmas dan RS, Jika terkena Campak.

Jika terkena campak, kata Bang Jo, pertama isolasi Mlmandiri, anak harus libur dari sekolah dan day care, istirahat di rumah. Kedua, konsultasi ke dokter untuk menurunkan gejala dan mencegah komplikasi.

Perlu juga, kata Bang Jo, Waspada terhadap tanda-tanda komplikasi salah satunya diare hingga terjadi tanda dehidrasi seperti buang air kecil yang berkurang, mata “cowong”, anak cenderung lemas, bisa juga radang paru disertai batuk dan sesak, Kebutaan, radang pada otak dengan penurunan kesadaran, dan bisa berujung kematian.

Saat ini KLB terjadi di Sumenep, jelas Bang Jo, tingginya mobilitas warga Surabaya-Sumenep, beresiko peningkatan kejadian campak di Surabaya

“Untuk mencegah terjadinya peningkatan kejadian campak di Surabaya, harus dilakukan Kejar Imunisasi dengan menjemput bola anak-anak, mencari anak yang belum lengkap imunisasinya dan melengkapi dosisnya,” pungkas Bang Jo. (trs)