Baktiono: Agar Hitech Mall Diminati Investor Perlu Kajian dengan Libatkan Masyarakat

Baktiono: Agar Hitech Mall Diminati Investor Perlu Kajian dengan Libatkan Masyarakat

Surabaya, newrespublika-Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya dari PDIP, Baktiono menegaskan agar aset Pemkot Surabaya seperti Hitech Mall dan THR diminati investor hal tersebut perlu kajian yang melibatkan masyarakat.

Seperti diketahui, Pemkot Surabaya menawarkan sewa Hitech Mall Rp18 miliar per tahun, namun sampai saat ini belum dilirik oleh investor.

Baktiono menerangkan, agar Hitech Mall lebih diminati investor maka perlu kajian bagaimana display wajah eks Hitech Mall bisa menjadi daya tarik investor.

“Itu bisa melibatkan Balitbang, Badan Riset Inovasi Daerah Kota Surabaya, Akademisi, dan lingkungan masyarakat seperti RW seluruh Surabaya,” ujar Baktiono di Surabaya, Kamis (02/10/2025).

Ia menjelaskan, ada beberapa maksud dan tujuan agar Hitech Mall kembali hidup seperti, apa itu untuk ekonomi kreatif misalnya untuk ruang pameran, dan biar diisi oleh masyarakat dan juga kalangan pengusaha, dilibatkan semua.

Karena membangun kota ini, jelas Baktiono, tidak bisa kita membangun sendiri. Kalau urusan bisnis dan perdagangan, libatkan para pedagang dan pasti nanti akan ada hasilnya, dan mana nanti yang terbanyak, pilihan yang terbaik, laksanakan untuk itu saya yakin nanti bisa.

“Jadi jangan memaksakan karena ego kepemimpinan, ego sektoral, itu yang akan menjadikan tidak disukai masyarakat. Makanya tanya sekarang bukan tanpa survei lagi, tapi libatkan seluruh warga kota Surabaya,” ungkapnya.

Baktiono kembali menambahkan, melibatkan masyarakat lewat Lurah, Camat, RT’RW misalnya dalam satu RW itu orang tuanya berapa laki-laki lima orangtua perempuan lima pemudanya 5, pemudinya 5, itu tiap RW misalnya.

Nah, kalau di Surabaya akan mendapatkan masukan yang cukup akurat, bukan random sampling 1000-1200, ya kalah kalau itu. Dan di sana cukup warga masyarakat itu mencentrang-centrang itu saja.

Tapi setelah ada kajian dari kalangan akademisi, ada BRIDA, Balitbang,  bersama tokoh masyarakat dan pengusaha.

Baktiono kembali mengatakan, dulu Hitech Mall tadi itu adalah pusat penjualan komputer atau produk-produk IT dan jualannya offline jaman dahulu laku keras.

Dan untuk menghidupkan itu, tegas Baktiono, pihak Hitech Mall waktu itu tidak mudah butuh waktu sampai bertahun-tahun untuk menggairahkan geliat ekonomi Hitech Mall.

“Nah sekarang kalau menghidupkan kembali Hitech Mall, maka wajib melibatkan unsur masyarakat itu saja,”pungkasnya. (trs)