Surabaya, newrespublika – Pemkot Surabaya mengalokasikan anggaran Rp6,03 triliun untuk pembangunan di 2025, untuk itu Komisi C DPRD Kota Surabaya berharap alokasi anggaran sebesar itu prioritasnya penanganan banjir, terutama di kampung-kampung.
“ Jadi pembangunan drainase baru maupun integrasi dari yang belum-belum tersambung di kampung-kampung,” ujar Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Eri Irawan di Surabaya, Selasa (21/01/2025).
Ia menjelaskan, pemerintah kota menyampaikan ada sekitar 6 triliun untuk prioritas pembangunan di berbagai sektor. Dii Komisi C memang kita fokus pada soal penanganan banjir. Memang dari 6 sekian triliun sebagian besar untuk pembangunan penanganan banjir, sama konektivitas.
Eri Irawan menerangkan, jadi yang prioritas pemerintah kota itu ada yang pertama, soal penanganan banjir, kemudian yang kedua soal konektivitas jalan, jembatan, termasuk JLLB (Jalan Lingkar Luar Barat), terus kemudian yang ketiga soal pendidikan dan kesehatan, dan yang keempat soal keamanan dan ketertiban.
Nah, kata Eri Irawan, ini menjadi program prioritas yang dianggarkan 6 sekian triliun itu, tapi yang jadi domain komisi C kan ada di penanganan banjir, sama pembangunan konektivitas jalan.
“ Minggu depan awal Februari akan kita rapatkan dengan DSDABM kota Surabaya sama pihak-pihak terkait, termasuk Bapenda untuk pembahasan prioritas anggaran di 2005,” terang Eri Irawan.
Dirinya kembali menjelaskan, anggaran Rp6,03 triliun untuk prioritas pembangunan jika di prosentasekan jadi hampir 50 persen lebih dari APBD Kota Surabaya tahun 2025 sebesar Rp12 triliun. Hal ini justru yang bagus seperti itu, karena APBD itu dikatakan sehat ketika lebih banyak porsi untuk pembangunan langsung, daripada yang tidak langsung.
“ Tidak langsung kan seperti gaji dan segala macam, nah kalau ini kemudian dialokasikan lebih banyak untuk pembangunan langsung
otomatis dampak ke perekonomian juga jauh lebih besar,” kata Eri Irawan.
Ia menambahkan, yang patut digarisbawahi ini untuk penanganan banjir tahun ini memang fokus selain di jalur-jalur utama adalah untuk pembenahan drainase di kampung, jadi perkampungan ini menjadi fokus.
Kemarin, jelas Eri, juga sudah disosialisasikan ke RW-RW, ke RT-RT untuk usulan-usulan pembangunan yang di luar dana kelurahan atau Dakel. Yang sudah di cover oleh dakel kemudian akan seoptimal mungkin dikerjakan pada tahun ini.
Jadi kalau di kelurahan itu kan sudah ada yang jatahnya Dakel, per RW katakanlah dapat sekian titik pekerjaan yang di luar itu juga akan diusahakan untuk dikerjakan pada tahun ini.
“ Dan itu selaras pembangunan penanganan banjir di kampung-kampung, kami berharap itu juga menjadi prioritas pembangunan di 2025,” pungkasnya. (trs)