Surabaya, newrespublika-Dalam rapat koordinasi penyusunan APBD Kota Surabaya tahun 2026, Komisi D DPRD Kota Surabaya menyarankan agar Disbudporapar Kota Surabaya memverifikasi ulang jumlah penerima beasisa pemuda tangguh untuk tahun 2026.
Seperti diketahui, beasiswa pemuda tangguh merupakan bantuan dari pemerintah kota Surabaya dalam rangka mencetak satu keluarga satu sarjana.
Anggota Komisi D, Johari Mustawan mengatakan, yang paling besar secara umum agar TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) Kota Surabaya agar melakukan sosialisasi terkait dengan perangkaan final rencana APBD 2026 kepada seluruh kepala dinas.
“Sehingga nyambung antara TAPD dengan para kepala dinas yang melakukan eksekusi di lapangan, itu yang pertama yang penting,”ujar Johari Mustawan kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).
Kemudian yang kedua, sambung Johari Mustawan, untuk dinas budaya pariwisata disebut Disbudporapar, yang paling penting adalah masalah beasiswa pemuda tangguh.
Kemarin, jata Bang Jo sapaan Johari Mustawan, di awal sudah direncanakan beasiswa pemuda tangguh adalah 24.000, dari 5.500 ke 24.000, setelah kita verifikasi ternyata jumlahnya 15.500 orang.
Nah dari 15.500 itu harusnya juga tersosialisasikan kembali antara beberapa dinas seperti Bappedalitbang dengan Disbudporapar sebagai pelaksana.
“Nah ini belum terkomunikasikan, sehingga perlu adanya koordinasi sebenarnya di tahun 2026 ini rencana besok pemuda tangguh untuk mahasiswa yang kerjasama dengan Pemkot Surabaya itu termasuk rencananya juga dengan kampus swasta itu di angka 24.000 atau di angka 15.500 itu perlu diklarifikasi,”terang Bang Jo.
Oleh karena, tambah Bang Jo, Komisi D merekomendasikan kepada Disbudporapar khusus terkait dengan beasiswa ditunda, dan akan dilaksanakan koordinasi ulang khusus terkait dengan beasiswa dengan Bappedalitbang kota Surabaya.
Bang Jo kembali menerangkan, rencananya dalam APBD 2026 beasiswa pemuda tangguh untuk 24.000 ketemu di angka Rp125 miliar.
Dari Rp125 miliar itu nanti kita akan pastikan berapa sih UKT yang akan ditanggung oleh pemerintah kota. Tadi dari Bappedalitbang mengatakan Rp2.500.000 per mahasiswa.
Padahal ada juga mahasiswa-mahasiswa yang kemarin di Bappedalitbang diadakan UKTnya Rp4.000.000 maupun Rp5.000.000.
Nah, tegas Bang Jo, perlu ada kejelasan selisih antara Rp2.500.000 ke Rp4.000.000 itu atau Rp1.500.000 atau Rp2.500.000 itu ditanggung tetap oleh pemerintah kota atau dibayar oleh penerima beasiswa tersebut. “Ini belum ada kejelasan,” tegas politisi PKS Kota Surabaya ini.
Bang Jo kembali menambahkan, kita klarifikasi kepada pemerintah kota khususnya berkaitan dengan beasiswa pemuda tangguh tahun ini program yang sangat bagus.
“Jangan sampai berbeda antara apa yang disampaikan dan dijanjikan kepada masyarakat, nanti realisasinya berbesa di lapangan,”pungkas Bang Jo. (trs)