Surabaya, newrespublika -Anggota Komisi B DPRD Surabaya dari Fraksi PDIP Baktiono menyebut sebuah langkah smart city Pemkot Surabaya yang menerapkan parkir digital untuk parkir Tepi Jalan Umum (TJU).
Seperti diketahui, Walikota Eri Cahyadi menyatakan mulai awal Januari 2026 seluruh parkir TJU dari manual menjadi parkir digital.
“Itu langkah smart city, sekarang itu ya eranya digitalisasi, jadi sangat bagus. Tapi perlu diingat, SDM dari juru parkir juga perlu di-upgrade supaya dia paham,”ujar Baktiono di Surabaya, kamis (11/12/2025).
Baktiono meyakini juru parkir ini kalau sistem parkir digital gitu saja kalau mau di-briefing dan diberi pengarahan, dididik dan dilatih, saya yakin mampu dan bisa.
Kenapa, kata Baktiono, walaupun jukir mungkin pendidikannya bukan pendidikan tinggi tapi Karena setiap hari sekarang pegang smartphone lalu dia bisa buka Youtube, bisa buka internet, bisa buka Google, bisa buka WhatsApp, bisa buka Facebook, Instagram itu berarti juga bisa
“Jadi tidak ada alasan untuk itu. Selain itu parkir digiral TJU langkah ini untuk mencegah kebocoran retribusi parkir,”tegas politisi senior PDIP Surabaya ini.
Baktiono menerangkan, alur masuk retribusi parkir tepi jalan umum sistem saat ini itu ada enam tahapan. Tahapan uang yang mengalir tadi itu melalui 6 tahapan.
Satu, terang Baktiono, dari pemilik kendaraan ke juru parkir. Dua, Juru parkir ke kepala pelataran parkir, tiga, kepala pelataran ke kepala bidang perparkiran, itu sudah masuk ke dinas perhubungan.
“Ke Enam baru masuk ke kas daerah. Kalau lewat pintu yang banyak itu biasanya banyak berkurang, bisa terjadi kebocoran,”ungkapnya.
Lebih jauh Baktiono mengatakan, jadi nanti karena sistem memakai sistem target digitalisasi sehingga menjadi real parking. Parkir yang sesungguhnya dan parkir yang bisa dihitung berapa jumlah kendaraan, roda 2, roda 3, roda 4, itu berapa yang parkir.
“Dan parkir digital ini harus di-online-kan sampai ke pemerintah kota. Ini harus pakai cashless atau non tunai,”kata Baktiono.
Dirinya kembali menambahkan, dengan sistem parkir digital akan mendongkrak PAD bisa sampai naik 3 kali lipat, bahkan lebih sampai 5 kali lipat.
“Kalau ini benar sistem digital dan cashless, karena nanti tercatat uangnya yang dibayarkan lewat misalnya kurir, itu masuk langsung ke pendapatan daerahnya, dari jalur kuris, parkir, tepi, jalan, dan nanti itu tempatnya dimana itu bisa,”pungkasnya.(trs)
