Surabaya, newrespublika – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Baktiono menegaskan bahwa Direktur Utama Kebun Binatang Surabaya (KBS) selain kredibel juga harus memiliki jiwa kemampuan atau sense bisnis yang kuat.
Hal tersebut diungkapkan Baktiono terkait Pemkot Surabaya kembali membuka perekrutan calon Dirut KBS.
“ Dengan sense bisnis yang tajam dan kuat, maka dia bisa membuat terobosan-terobosan inovasi bisnisnya yang bisa membuat KBS maju pesat dan profitable,” ujar Baktiono di Surabaya, Kamis (27/03/2025).
Contohnya, sambung Baktiono, selain satwa KBS juga harus diisi dengan tenan-tenan penjualan yang menarik bagi pengunjung sehingga pengunjung betah berlama-lama menikmati area KBS.
Baktiono menjelaskan, posisi direktur utama Kebun Binatang Surabaya (KBS) harus diisi oleh sosok pimpinan yang kredibel. Mereka wajib mempunyai visi – misi yang jelas, sesuai dengan keinginan Pemkot Surabaya.
Tidak hanya bisa sebatas meneruskan destinasi wisata itu saja. Seperti merawat satwa dan menjalankan operasi KBS seperti sebelumnya.
“Visi misinya harus jelas. Bagaimana cara meramaikan KBS setiap hari, nggak hanya saat weekend. Lalu fasilitas apa yang harus dikembangkan. Sehingga, pengunjung tidak merasa bosan dan hanya sekali datang ke sana (KBS),” kata Baktiono.
Misalnya membuat penginapan di dalam KBS. Sehingga, sambil menginap mereka bisa menikmati suasana KBS lebih lama. Pagi dan malam. Kemudian beberapa atraksi bisa lebih diperbanyak.
Begitu pun kuliner. Semua jenis kuliner, baik tradisional dan modern harus ada di KBS. Hal itu yang menjadikan KBS terlihat beda dibandingkan taman satwa lainnya.
Untuk mewujudkannya, kata Baktiono, para calon harus yang berpengalaman. Sebelumnya, mereka sudah pernah menjadi pimpinan puncak perusahaan, dan dibuktikan dengan prestasinya.
Kalau cuma pimpinan perusahaan si banyak. Tapi apa prestasinya. Dan apakah kinerja dan prestasi mereka bisa diimplementasikan ke pengelolaan KBS.
“ Namun untuk mendapatkan pemimpin yang kredibel serta cara berpikir yang out of the box, pemkot pun harus bisa membayar lebih. Misalnya gajinya (dirut) dinaikan. Kemudian ada bonus prestasi,” pungkasnya. (trs)