DPRD Surabaya Sebut Walikota Jangan Sering-Sering Cek Kerjaan Fisik, Cukup Pikirkan Bagaimana Investor Masuk dan Warganya Sejahtera

DPRD Surabaya Sebut Walikota Jangan Sering-Sering Cek Kerjaan Fisik, Cukup Pikirkan Bagaimana Investor Masuk dan Warganya Sejahtera

Surabaya, newrespublika-Seringnya Walikota Eri Cahyadi melakukan pengecekan mendadak ke setiap pekerjaan fisik atau proyek pembangunan mendapat kritikan pedas dari anggota DPRD Surabaya.

Seperti diketahui pada akhir November lalu, Eri Cahyadi melakukan sidak di 6 proyek rumah pompa dan menemukan beberapa pekerjaan rumah pompa yang tidak sesuai target waktu pengerjaannya.

Anggota Komisi C Buchori Imron menegaskan, Walikota seharusnya jangan sering turun langsung, memang sewaktu-waktu oke, tapi kalau sering-sering itu tidak semestinya.

Kenapa, tegas mantan Ketua PPP Kota Surabaya ini, karena pekerjaan fisik itu Tupoksinya Kepala Dinas. Kepala Dinas itu jabatannya kan memang memastikan Surabaya ini baik.

“Tugas Walikota bagaimana memikirkan investor masuk sehingga pembangunan di Surabaya maju pesat, dampaknya warga ikut sejahtera,”ujar Buchori Imron di Surabaya, Jumat (12/12/2025).

Ia menjelaskan, pengerjaan suatu proyek yang dibiayai pemerintah kota itu tanggung jawab dinas terkait. Jika ada yang tidak sesuai maka dinas tersebut berhak menegur kontraktornya.

“Beri punishmnet ke kontraktor yang tidak becus kerjaannya. Jika perlu di black list itu kontraktornya, bukan malah Walikota ikut-ikutan cek ke lapangan. Boleh, tapi tidak perlu sering-sering,”tegas Buchori Imron.

Dirinya membenarkan jika Walikota memang yang memberi pekerjaan, dan berhak mengecek ke lapangan. Karena memberi pekerjaan ya memang berhak menegur kontraktor bagaiamana caranya janji atau MoU yang sudah diberikan sejak awal.

Lebih lanjut Buchori Imron mengatakan, sejak dulu kami di DPRD Surabaya mendesak kepada Pemkot agar pekerjaan dilelang sejak awal-awal tahun, sehingga bisa dikerjakan paling lambat pada bulan Maret.

“Soal pembayaran diberikan akhir-akhir itu wajar. Misalnya kontraktor proyek rumah pompa, kerjakan dulu di awal contoh pasang pipanya. Kontraktor itu kan pasti punya modal, maka ketika sudah diberi proyek langsung saja dikerjakan,”ungkapnya.

Buchori Imron kembali menambahkan, jika pekerjaan baru dilaksanakan jelang akhir tahun maka tidak akan nututi. Kalaupun nututi pasti dikerjakan ngebut sehingga tukangnya bekerja 24 jam.

“Kami dengar Walikota menargetkan tanggal 19 Desember pengerjaan rumah pompa harus selesai, ini sudah tanggal berapa. Jadi, kalau kontraktornya tidak benar beri peringatan. Sebaliknya, kontraktor yang baik kerjaannya ya juga diberi reward,”pungkasnya. (trs)