Surabaya, newrespublika – Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, dr. Michael Leksodimulyo menyebut bahwa event MBAF (Mbangunredjo Art Festival) yang digagas para seniman kampung Bangunrejo Dupak perlu adanya dukungan dari Pemkot Surabaya.
“Mereka para seniman dari kampung Bangunrejo Dupak mempunyai tujuan yang baik, karena akan menyelenggarakan Mbangunredjo Art Festival yang skalanya cukup besar di bulan Oktober 2025. Komisi D mendukung penuh,” ujar dr. Michael Leksodimulyo kepada wartawan di Surabaya, Kamis (18/09/2025).
Ia menjelaskan, event MBAF disini yang paling penting adalah pesannya adalah mengubah wilayah kawasan merah, tempat lokalisasi. Dengan kegiatan MBAF maka menjadi kawasan yang bisa disorot oleh dunia, karena di sana banyak sekali seniman-seniman muda yang akan dinaikkan oleh para seniman ini.
Apa itu?, kata dr. Michael, ya itu adalah di daerah wilayah Dupak Bangun Rejo yang merupakan eks-lokalisasi yang masih menghadapi stigma negatif di masyarakat.
Dirinya menerangkan, salah satu fokus utama itu adalah pemberdayaan anak-anak yang tinggal di lingkungan tersebut melalui seni dan budaya. Jadi mereka mengubah image itu dengan menampilkan anak-anak ini dari faktor seninya.
Apa yang akan kita perjuangkan di sini, sambung dr. Michael, satu persatu dari Disbudporapar Kota Surabaya, mereka mengadakan MBAF ini belum ada sentuhan dana dari pemerintah kota Surabaya.
Padahal yang mereka tuju itu adalah menguatkan nilai kota Surabaya ini sebagai kota ramah anak pertama, mengubah image anak-anak eks lokalisasi ini menjadi anak-anak yang bisa diandalkan di dalam seni budayanya.
“Hal ini harus mendapatkan prioritas atau fokus dari Disbuporapar, kemudian setelah mereka anak-anak diberi pelatihan yang bagus, itu menampilkan kelebihan dari anak-anak Dupak Bangun Rejo ini,” ungkapnya.
Maka, tambah dokter rakyat ini, kami juga menginginkan seni budaya seperti wayang, gending, dan lain sebagainya itu diajarkan di sekolah-sekolah.
Terkait event MBAF yang digelar warga dan seniman Dupak Bangunrejo, jelas dr. Michael, kami berharap diberilah kesempatan seniman dari kampung ini mendapat perhatian dari Pemkot Surabaya.
“Dan kawasan Dupak Bangunrejo bukan selalu menjadi stigma yang negatif, tapi lokalisasi di Surabaya akan dirubah menjadi tempat yang isinya permata dari seniman-seniman Surabaya,” pungkasnya. (trs)
