Enny Minarsih: Kampung Cerdas Akan Menjadi Wajah Surabaya Semakin Smart City

Enny Minarsih: Kampung Cerdas Akan Menjadi Wajah Surabaya Semakin Smart City

Surabaya, newrespublika-Raperda Kampung Cerdas saat ini masih dibahas di Pansus DPRD Surabaya.

Raperda tersebut diarahkan agar seluruh kampung mampu berkembang mengikuti zaman tanpa menciptakan kesenjangan antarkawasan. Semua kampung di Surabaya harus bisa berbenah lebih modern.

Namun bagi pandangan Ketua Bapemperda (Badan Pembentukan Peraturan Daerah) DPRD Surabaya, Hj. Enny Minarsih menilai bahwa, wajah kota Surabaya ini kan terlihat dari kampung-kampungnya.

“Jadi kampung-kampungnya ini dibina, dikembangkan menjadi kreatif dan inovatif mulai dari instansi yang paling kecil yaitu, RT atau Rukun Tetangga,”ujar Hj. Enny Minarsih di Surabaya, Selasa (16/12/2025).

Dirinya mencontohkan, di RW12 Kelurahan Mojo Kecamatan Gubeng warga gotong royong bisa kreatif mengembangkan kampungnya, menjadi kampung yang maju secara ekonomi dan indah tata kampungnya.

“Dan RW12 Mojo Gubeng ini menang dalam lomba smart city, kebetulan saya ikut support didalamnya,”terang politisi PKS Kota Surabaya ini.

Lebih jauh Enny menerangkan, konsep kampung cerdas memang kan ada kriterianya, bagaimana lingkungannya jalan, kemudian pengelolaan sampahnya ditata sangat baik.

Bahkan, sambung Enny, di RW12 Mojo itu bank sampahnya berjalan sangat bagus sehingga bisa menghasilkan nilai ekonomi bagi warga masyarakat.

“Sampai penataan tanaman tematik itu kalau kampung saya di Mojo kita beri nama kampung sawo, ada kampung telang, gak hanya kampung sawo nanam, tapi gimana cara pemberdayaannya,”terangnya.

Enny Minarsih kembali menerangkan, kampung cerdas itu artinya kampungnya jadi berkualitas bukan pinter. Kalau cerdas berarti kreatif punya banyak akal dalam berkreasi, sementara kalau pintar kan karena seseorang memiliki ilmu.

Karena, jelas Enny, orang yang cerdas itu pasti akan menemukan peluang-peluang Jadi gak hanya pintar.

Dirinya menambahkan, kalau cerdas itu bisa memutus sesuatu berdasarkan pengalaman, berdasarkan nalar potensi-potensi, atau jejaring, seperti itu.

“Intinya kampung cerdas semua warganya aktif terlibat mulai dari lansianya ada senam lansia kemudian ada juga dari senam-senam yang bukan lansia. Kemudian ada bank sampahnya posyandunya jalan, anak mudanya jalan. Jadi ibarat keluarga ini semua potensi dimunculkan maksimum,”pungkasnya. (trs)