Eri Cahyadi Paparkan Kesuksesan Pembangunan di Surabaya

Eri Cahyadi Paparkan Kesuksesan Pembangunan di Surabaya

Surabaya, newrespublika – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memaparkan kemajuan signifikan dalam bidang infrastruktur.

Ia menjelaskan, sebanyak 1.180 balai RW telah direvitalisasi, dan 271 titik genangan telah berkurang, menyisakan 180 titik genangan hingga tahun 2024.

“ Sejak 2021, pembangunan dan pemeliharaan jalan kota dan lingkungan mencapai 164,82 kilometer di 1.967 lokasi dengan anggaran Rp1,2 triliun, serta saluran drainase sepanjang 216,66 kilometer di 2.302 lokasi dengan anggaran Rp1,84 triliun,” ujar Eri Cahyadi dalam paparannya saat HUT Surabaya ke-732 tahun di Balaikota, Sabtu (3/05/2025).

Ia menerangkan, untuk perbaikan 7.912 rumah tidak layak huni dalam 3,5 tahun (sejak 2021) jauh lebih cepat dibandingkan 15 tahun sebelumnya, sehingga total 16.571 rumah telah diperbaiki. Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga terus ditingkatkan hingga mencapai 7.377,667 hektar atau 22,05 persen, dan transportasi publik terus dikembangkan secara bertahap,” imbuhnya.

Di sektor layanan publik, Pemkot Surabaya melakukan simplifikasi melalui aplikasi Kantorku dan e-Wargaku, serta memiliki 4 sentra pelayanan publik.

“Capaian SAKIP dan Reformasi Birokrasi (RB) menjadi yang tertinggi di tingkat Pemerintah Kota, serta pembentukan 31 kampung madani dan 28 kampung Pancasila. Kesenjangan ekonomi juga berkurang dengan penurunan rasio gini menjadi 0,381 persen,” tuturnya.

Meski demikian, Wali Kota Eri mengakui bahwa tantangan besar masih membentang di depan. Penanganan banjir membutuhkan anggaran Rp9,6 triliun untuk 3.764 usulan pekerjaan, mayoritas di perkampungan. Anggaran pendidikan tetap di atas 20 persen atau Rp2,5 triliun, dan penyediaan fasilitas rumah sakit di Surabaya Utara dan Selatan menjadi prioritas.

“Perbaikan 8.176 unit rumah tidak layak huni membutuhkan Rp286 miliar, dan pembangunan infrastruktur jalan, termasuk JLLB, JLLT, underpass dan flyover Taman Pelangi, serta peningkatan kualitas jalan di 64 ruas kota dan 2.998 skala kampung, membutuhkan Rp10,6 triliun,” kata dia.

Selanjutnya, kebutuhan akan penerangan jalan umum di 5.740 lokasi, perbaikan 171 balai RW, penambahan 10 SMP dan 4 SD baru hingga 2030, serta investasi Rp2,7 triliun untuk sektor kesehatan.

“ Beasiswa sarjana untuk 3.600 anak muda dari keluarga miskin dan pra-miskin membutuhkan Rp55 miliar, dan pengentasan 68.243 jiwa keluarga miskin serta 292.601 jiwa keluarga pra-miskin membutuhkan Rp1,551 triliun,” pungkasnya. (trs)