Hearing Komisi D Dengan Paguyuban Budaya Bumi Laras Manunggal, Johari Mustawan Sampaikan Pentingnya Mengenalkan Budaya Kepada Anak-Anak Sejak Dini

Hearing Komisi D Dengan Paguyuban Budaya Bumi Laras Manunggal, Johari Mustawan Sampaikan Pentingnya Mengenalkan Budaya Kepada Anak-Anak Sejak Dini

Surabaya, newrespublika-Hearing Komisi D DPRD Kota Surabaya dengan Paguyuban Budaya Bumi Laras Manunggal, Kamis (20/11/2025).

Hearing terkait menampung masukan dari pegiat budaya untuk Raperda Kepahlawanan dan Kebudayaan Kota Surabaya.

Adam Suwito, SH, MH, Ketua Paguyuban Budaya Bumi Laras Manunggal menyampaikan pendapat nya dalam hearing tersebut.

Penting nya disusun Raperda Kebudayaan agar generasi Gen-Z bisa mengetahui jenis-jenis budaya apa saja yang ada saat ini, khususnya budaya dari Kota Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya.

Selain itu, menurut Cak Adam, sapaan akrab nya. Pemerintah Kota perlu mengadakan sosialisasi ke masyarakat khususnya kepada generasi muda terkait apa saja budaya-budaya yang ada di Kota Surabaya.

“Saya pernah melakukan survey kecil-kecilan kepada beberapa anak muda, saya tanya kepada mereka apakah mereka tau apa itu ludruk? Kemudian mereka jawab tidak tahu. Lalu saya tanya lagi, kalua tari remo, tau tidak? Ternyata sama mereka juga tidak tau. Tapi kalua ditanya Blackpink, mereka langsung tau,” jelas Adam.

Ia menambahkan, anak-anak muda jaman sekarang banyak yang lebih mengenal Blackpink daripada ludruk, campursari ataupun yang lain. Ini yang menjadi kekhawatiran kami.

“Dalam 5 tahun kedepan bisa jadi generasi-generasi muda yang akan datang, sudah sama sekali tidak tahu apa saja budaya yang ada di Kota Surabaya,” tambah Cak Adam

6. “Untuk itu kami berharap dalam Raperda Kebudayaan, Pemerintah Kota bisa mengadakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya kepada generasi – generasi muda,” sambung Adam.

Adam mengusulkan sosialisai yang dilakukan bisa dalam bentuk perlombaan-perlombaan budaya yang diadakan secara rutin, “Perlombaan-perlombaan dan juga festival-festival budaya perlu diadakan secara rutin, bukan hanya sekedar acara seremonial dalam event tertentu saja. Ini agar generasi-generasi muda bisa jauh lebih mengenal budaya-budaya yang ada di Kota Surabaya,” jelasnya.

Sementara itu, Johari Mustawan, Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengapresiasi kepada Paguyuban Budaya Bumi Laras Manunggal yang sudah hadir dalam rapat hearing Komisi D.

“Kami apresiasi kepada paguyuban Budaya Bumi Laras Manunggal yang hari ini hadir untuk memberikan masukan-masukan kepada Raperda Kepahlawanan, Perjuangan serta Budaya,” ujar Johari.

Johari Mustawan yang biasa disapa Bang Jo menyoroti terkait regenerasi dan kurikulum pendidikan budaya di Kota Surabaya. Kebudayaan perlu dikenalkan sejak dini, kalau perlu sejak paud sudah diperkenalkan, sehingga semangat budaya tidak luntur ditengah era globalisasi saat ini.

“Ini perlu ditindaklanjuti segera oleh Dinas Pendidikan terkait adanya kurikulum budaya di kalangan anak-anak sekolah untuk mengenal budaya Kota Surabaya,” terang Bang Jo.

“Kekhawatiran yang muncul dari para pegiat budaya ini bisa menjadi warning buat kita semua, supaya budaya yang ada di Kota Surabaya bisa dijaga jangan sampai hilang,” tambah Bang Jo.

Selain itu, Anggota Dewan yang akrab disapa Bang Jo ini juga menyampaikan pemerintah kota secara adil dan berimbang perlu untuk memfasilitasi seluruh paguyuban-paguyuban budaya yang ada di kota Surabaya.

“Banyak temuan-temuan dilapangan, pemerintah hanya memfasilitasi paguyuban-paguyuban budaya tertentu saja,” ungkap Bang Jo.

Bang Jo menambahkan, banyaknya kegiatan-kegiatan budaya di dapil 5 Surabaya, misalnya kegiatan bersih desa, sedekah bumi, biasanya ini ada acara ludruk-an.

“Kegiatan-kegiatan ini perlu mendapat perhatian dan bisa difasilitasi oleh Pemerintah Kota, agar budaya di Kota Surabaya tidak meredup dan menghilang,” tutup Bang Jo.(trs)