Surabaya, newrespubika – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya intensif melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di berbagai titik lapak penjualan pada Senin (26/5/2025).
Salah satunya pemeriksaan dilakukan di lapak pedagang hewan kurban yang berlokasi di Jalan Ketintang Baru Selatan I, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya.
Terkait hal ini, anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya dari PDIP, H. Budi Leksono mengatakan, yang dilakukan pemerintah kota Surabaya untuk antisipasi terkait dengan permasalahan kesehatan hewan jelang Idul Adha 2025.
Ia menjelaskan, jadi sering terjadi kalau memang kadang hewan baik sapi maupun kambing fisiknya itu bagus, tapi di dalamnya itu setelah disembelih itu banyak mohon maaf seperti bakteri didalamnya. Atau menghindari dengan kondisi sapi-sapi gelonggong yang terlihat besar, tapi kenyataannya setelah disembelih tidak sesuai fisik hewannya.
“ Jadi setidaknya kita itu punya Rumah Potong Hewan atau RPH yang disana sudah lengkap terkait dengan mulai cek kesehatan hewan kurbannya, sampai dalam bentuk kemasan daging sapi. Ya kita sarankan masyarakat sembelih hewan kurban di RPH,” ujar H. Budi Leksono di Surabaya, Rabu (28/05/2025).
Ia menambahkan, setidaknya mungkin dari dinas juga bisa melakukan pengawasan jika ada laporan terkait kondisi sapi yang mungkin harus mendapatkan perhatian untuk antisipasi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).
Kadang-kadang orang beli sapi itu kan tidak melihat barangnya, kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini, tetapi langsung dikirim ke lokasi-lokasi masjid atau tempat-tempat yang menyalurkan hewan korban. Sehingga setelah disembelih, timbul kejanggalan nanti kan seperti itu dan yang berdampak kepada masyarakat di waktu disembelih atau waktu dibagikan.
Sementara, terang Budi Leksono, menjelang Iduladha umumnya banyak pedagang hewan kurban, nah ini kami sarankan Lurah dan Camat itu juga terlibat dalam hal pengawasan terkait kesehatan sapi maupun kambing.
Mengapa, kata Budi Leksono, di sisa lain kita beri kesempatan ruang kepada warga masyarakat yang mau berusaha seperti jualan kambing kalau mungkin tempatnya layak.
Tolong diperhatikan saja jangan sampai ditertibkan, tegas Budi Leksono, karena tentunya ini akan meningkatkan perekonomian warga di saat hari raya kurban. Lantas jangan sampai terus ada lahan yang harus diobrak-obrak.
Budi Leksono menambahkan, jualan hewan kurban itu kan waktunya itu nggak lama kok, paling buanter dua minggu nah ini tolong jangan diberikan sesuatu yang membuat warga ini untuk usaha menjadi terganggu atau ketakutan.
“ Tetapi diberikan edukasi juga mungkin solusi terkait barangkali mengganggu aktivitas masyarakat karena ada lapak jualan hewan kurban. Jadi persuasif lah petugas dilapangan terhadap penjual sapi,” kata Kaji Bulek sapaan Budi Leksono.
Dirinya kembali mengatakan, kami sarankan sebaiknya masyarakat memotong hewan kurban di RPH karena disana sudah tersedia fasilitas potong, kemasan, hingga limbahnya itu sudah terkelola dengan baik.
“ Jika potong di RPH itu berdampak pada penambahan PAD Kota Surabaya. Hanya saja PD RPH harus transparan berapa biaya potong sapi kepada masyarakat,” pungkasnya. (trs)
