Surabaya, newrespublika – Pasca dicabutnya Tap MPRS No.33 Tahun 1967 yang mendeskreditkan Presiden RI ke 1 Soekarno, kader PDI Perjuangan Kota Surabaya mendorong pemerintah memulihkan nama baik putra bangsa Bung Karno.
Kader PDIP yang juga anggota Komisi DPRD Kota Surabaya Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am mengatakan, selama bertahun-tahun Bung Karno yang telah meninggal dunia saja masih tersematkan sebagai pengkhianat bangsa melalui TAP MPRS No.33 Tahun 1967. Nah, ini menurut saya sungguh sangat memilukan.
“ Sebagai bentuk apresiasi seyogyanya pemerintah kota Surabaya maupun pemerintah pusat paling tidak ya menyerukan, mensosialisasikan jasa Bung Karno kepada seluruh warga kota Surabaya, agar Bung Karno ini dipulihkan nama baiknya,” ujar Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am di Surabaya, Kamis (20/02/2025).
Ia menjelaskan, kita harus bersyukur bahwa putra terbaik bangsa yaitu Bung Karno yang pernah lahir di kota Surabaya ini ternyata akhir masa jabatannya sangat memilukan. Jadi kita mengetahui betul agar kondisi nama baik Bung Karno itu perlu kita kaji ulang lebih mendalam, agar pelurusan sejarah ini jangan sampai dibelok-belokan lagi.
Nah, kata Cak Ghoni sapaan Abdul Ghoni MN, kami merasa bangga punya ketua umum seperti Ibu Megawati yang begitu menerima secara keseluruhan, Itu sebagai bentuk tanggung jawab kita. Bayangkan pemerintah kota Surabaya saja rumah tempat kelahiran Bung Karno saja dibeli.
Cak Ghoni menerangkan, Bung Karno membawa bangsa Indonesia ini ke kancah dunia ini sungguh luar biasa. Tapi bayangkan selama hampir beberapa dekade, berpuluh-puluh tahun masih tersematkan kurang baik nama Bung Karno dalam sejarah bangsa ini.
“ Jadi Pemkot Surabaya juga memiliki kewajiban menurut saya dalam artian bagaimana merehabilitasi nama baik Bung Karno, jika perlu ke sekolah-sekolah untuk meluruskan sejarah bangsa ini,” pungkas Cak Ghoni. (trs)