Komisi B: Siapa Saja Boleh Daftar Calon Dirut KBS

Komisi B: Siapa Saja Boleh Daftar Calon Dirut KBS

Surabaya, newrespublika-Terkait pendaftaran calon Dirut PDTS KBS, Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya dari PSI, Yuga Pratisabda Widyawasta, S.T menegaskan untuk seleksi calon Direktur Utama (Dirut)  Kebun Binatang Surabaya (KBS) Perumda dilakukan secara terbuka dan transparan.

Hal tersebut menepis anggapan bahwa, Dirut KBS harus memahami dan mengerti betul secara menyeluruh tentang konservasi satwa dan alam.

“Siapa saja boleh daftar asal persyaratan administrasinya lengkap, misalnya lulusan S1, dan pendaftarannya very-very open bisa mendaftar via surabaya.go.id,”ujar Yuga Pratisabda Widyawasta, S.T. kepada wartawan di Surabaya, Jumat (24/10/2025).

Ia menjelaskan, untuk seleksi administratif calon Dirut KBS sudah yang kelima kalinya. Jadi yang lolos seleksi administratif ini belum tentu juga bakal lolos di seleksi-seleksi selanjutnya belum tentu, karena ini masih awal-awal sekali.

Yuga menerangkan, sebetulnya pemerintah kota Surabaya kemarin sudah bilang ke saya bahwa mereka membuka pintu lebar-lebar untuk daftar calon Dirut KBS.

Termasuk, tegas politisi PSI Surabaya ini, teman-teman mungkin dari pemerhati konservasi, pemerhati satwa, atau komunitas-komunitas lainnya, jika memang ada yang dirasa pantas untuk mendaftar calon Dirut KBS ya silahkan mendaftar.

“Jadi jangan sampai proses ini sudah terbuka, teman-teman tidak ada yang daftar gitu loh. Jadi kan proses ini kan sebetulnya terbuka, semuanya berhak untuk mendaftar,”tegasnya.

Lebih jauh Yuga mengatakan, soal Dirut KBS harus memahami konservasi satwa, sejak asal saya kan konsisten selalu bilang seperti itu. Karena bisnisnya KBS ini tidak hanya profit oriented, tapi conservation oriented juga.

Misalnya kejadian yang barusan terjadi di KBS dan menjadi polemik, kata Yuga, dimana karyawan KBS menunggangi gajah, nah kalau orang yang paham konservasi pasti tahu itu sifatnya pelatihan.

Tetapi kalau nanti misalnya kadang-kadang terjadi hal seserupa, jelas Yuga, tapi yang menjadi Dirut ini tidak tahu konservasi, takutnya malah nanti terjadi komen-komen yang kontraproduktif.

“Nah harapan saya, dengan pemerhati konservasi, itu nanti bisa satwa lebih beragam. Hubungan kerjasama dengan kebun binatang yang lainnya, misalnya dari luar negeri itu lebih terjalin, akhirnya terjadi pertukaran satwa yang bagus,”pungkasnya.(trs)