Pasca Insiden di RSUD BDH, Dr. Michael Sebut Pentingnya Hospital Security System

Pasca Insiden di RSUD BDH, Dr. Michael Sebut Pentingnya Hospital Security System

Surabaya, newrespublika – Komisi D DPRD Kota Surabaya menegaskan, saat ini perlu adanya perubahan sisten keamanan rumah sakit (Hospital Security System), guna mencegah aksi kriminalitas terhadap tenaga medis.

Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi D dari Fraksi PSI, Dr. Michael Leksodimulyo terkait insiden penganiayaan tenaga medis dr. Faradina Sulistiyani, SpB, M.Ked.Klin, FInaCS, di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) oleh pasiennya.

“Seperti kejadian di RSUD BDH dan rumah sakit Suwandi, itu harus diproteksi secara secure kepada satu, pertama kali adalah pasien, yang kedua adalah tenaga medis termasuk dokter,” ujar Dr. Michael Leksodimulyo kepada wartawan di Surabaya, Kamis (28/08/2025).

Ia menjelaskan, secure atau security atau keamanan itu sudah bisa menyeleksi dari awal. Beberapa kejadian sudah pernah terjadi di rumah sakit RSUD Dr. Suwandi dan sekarang akan diubah. Jadi tata letak masuknya, bagaimana dia akan difilter oleh keamanan, kemudian akan difilter mengenai penyakitnya juga.

Jadi, terang politisi PSI Surabaya ini, kalau dia penyakitnya gawat darurat, dia akan mendapatkan label merah, artinya dia tidak bisa lagi mengantri. Kemudian label kuning, dia bisa mengantri tapi tidak bisa begitu lama. Tetapi kalau labelnya itu hijau, dia bisa rawat jalan dan itu disilahkan untuk bisa pulang.

Nah, tegas Dr. Michael, dua filter itu yang harus dijalankan di setiap rumah sakit, termasuk RSUD BDH. Jadi tidak sembarangan orang itu bisa langsung masuk ke ruangan dokter, apalagi melakukan tindakan kriminalitas.

“Dan ini yang harus betul-betul dimonitoring. CCTV seleksi pada waktu dia masuk, apakah ini mengunjungi pasien, menjenguk pasien, ataukah ada keperluan lain,” ungkap Dr. Michael.

Kalau dia tidak bisa menyebutkan pasien di ruangan berapa, sambungnya, maka keperluannya apa? Itu security akan menghubungi dari kepala bagian di mana yang akan dia kunjungi.

Tapi tidak bisa semena-mena secara langsung, bisa langsung ke ruangan dokter kemudian melakukan tindakan kekerasan seperti itu.

“Jadi yang paling penting manajemen rumah sakit harus melakukan perubahan. Sistem security-nya, sistem keamanannya, sehingga pasien, dokter, tenaga medis yang ada di dalam bisa bekerja dengan tenang,” pungkas Dr. Michael. (trs)