Ajeng Wira Wati Serap Aspirasi Warga Saat Reses

Surabaya, Respublika – Masa Reses Persidangan ke III Tahun 2022 Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Gerindra, Ajeng Wira Wati di Demak Jaya delapan RT12 RW10 Kelurahan Tembok Duku Kecamatan Bubutan. Mendapat keluhan dari warga.

Salah satunya yang di sampaikan oleh Sholeh Ketua RT12 RW10, mengeluhkan terkai masalah Bansos mulai dari pendataan sampai pencairan.

“Terkait persoalan pendataan menurut Sholeh sering kali dari pihak keluruhan datang untuk meminta data Masyarakata Berpenghasilan Rendah (MBR), tapi realisasinya menerima bantuan orangnya itu itu saja,” ungkap Sholeh, Senin (16/05/22).

Sholeh meminta kepada Ajeng untuk menindak lanjuti dan memberikan solusi supaya hal itu tidak terjadi lagi.

Hal lain disampaikan oleh Endang warga RT. 12 RW. 10 mengeluhkan perihal banjir yang sering terjadi ditiap musim hujan. Masih menurut Endang itu terjadi dikarenakan ada selokan yang dipenurhi sampah.

Mendapat pengaduan tersebut Ajeng akan menindak lanjuti dan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya serta akan melakukan pengecekan di lapangan.

“Soal penaguduan tadi dari pak Ketua RT dan Ibu Endang Sudah kami catat  terus akan kami sampaikan ke Pemkot atau instansi terkait untuk segera di tindak lanjuti secara seksama.” tutur Ajeng.

Ajeng juga meminta stafnya untuk menerima dan menampung semua permasalahan warga RT. 12 RW. 10 yang terkait soal bansos dan insfrastruktur.

Sementara Sutadi, Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya juga menambahkan, saya meminta warga untuk mencatat semua keluhan warga kemudian untuk di kirimkan ke staf Fraksi Partai Gerindra DPRD Surabaya supaya bisa cepat di tindak lanjuti ke pemkot atau instansi terkait.

Terkait Soal Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) Sutadi menjelaskan, bahwa pemerintah Kota  Surabaya menolak datangnya sapi dari daerah yang terkena wabah. Seperti mojokerto.

“Pemerintah harus mengimbangi dengan stok makanan yang sehat. Ditambahkan oleh Sutadi dirinya juga meminta warga untuk tidak mengkonsumsi cingur dan patuh pada aturan yang ditetapkan pemerintah kota.

Sementara terkait soal Bansos  Ajeng menjelaskan bahwa Menteri Sosial tahu kalau warga Surabaya sangat membutuhkan bantuan tersebut.

“Dia juga meminta Ketua RT agar tetap melakukan Up Date data MBR. Karena up dateing data dimulai dari tingkat RT. contoh kalau ada yang meninggal harus dilaporkan agar kuotanya terisi dan digantikan dengan MBR lainnya,” pungkas Ajeng.(trs)