BEI Edukasi Literasi Pasar Modal di Pesisir Utara Jatim

BEI Edukasi Literasi Pasar Modal di Pesisir Utara Jatim

Surabaya, Respublika – Dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat di pasar modal baik dari sisi investasi maupun pendanaan, maka Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur terus melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal.

Pada bulan Agustus – Oktober 2022, BEI bersama-sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jawa Timur, serta didukung oleh Perusahaan Sekuritas (PT Phintraco Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CGS CIMB Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas) serta Emiten, melaksanakan kegiatan JEMPUT PASTI (Jelajah Masyarakat Pesisir untuk Pasar Modal Terpadu, Pendanaan dan Investasi) yang merupakan kegiatan sosialisasi edukasi tentang Pasar Modal sebagai sarana investasi dan pendanaan, dan dilaksanakan di empat kota yang terletak di pesisir utara Jawa Timur, yaitu Lamongan, Bojonegoro, Gresik dan Tuban.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Timur, Dewi Sriana Rihantyasni mengatakan, materi yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah tentang Waspada Investasi, pengenalan Pasar Modal di Indonesia dan pentingnya melakukan investasi serta praktek untuk melakukan beli dan jual saham.

“Kegiatan ini diawali di kota Lamongan pada tanggal 23 – 25 Agustus 2022 dan telah dilaksanakan di Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar, beberapa Perguruan Tinggi yaitu Universitas Islam Darul Ulum Lamongan, Universitas Muhammadiyah Lamongan, Universitas Islam Lamongan, ITB Ahmad Dahlan dan Institut Pesantren Sunan Drajad Lamongan serta karyawan Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., PT Bank BPD Jawa Timur, dan karyawan PT Pegadaian di kota Lamongan, dengan total peserta sebanyak 600 orang,” ujarnya, Selasa (18/10/22).

Dewi Sriana menambahkan, selanjutnya kegiatan dilaksanakan di kota Bojonegoro pada tanggal 13 – 17 September 2022, dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi selama tiga hari berturut-turut kepada masyarakat umum, yang terdiri dari Asosiasi Koperasi, Musyawarah Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan komunitas masyarakat Bojonegoro.

Selain itu, kata Dewi Sriana,  telah dilaksanakan pula kegiatan sosialisasi di Pondok Pesantren Abu Dzarrin Al Ridlwan dan kepada karyawan Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., PT Bank BPD Jawa Timur, dan karyawan PT Pegadaian di kota Bojonegoro, dengan total peserta sebanyak 500 orang.

“Kegiatan Jemput Pasti ketiga dilaksanakan di kota Gresik pada tanggal 20 – 23 September 2022.  Peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan di Gresik tersebut diantaranya adalah anggota Aisyiyah Kabupaten Gresik, Aparatur Sipil Negara Diskominfo Pemerintah Kabupaten Gresik, pendamping Program Keluarga Harapan, santri Pondok Pesantren Enterpreneur Muhammadiyah Gresik, serta karyawan Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., PT Bank BPD Jawa Timur, dan karyawan PT Pegadaian di kota Gresik, dengan total peserta sebanyak 450 orang,” kata Bu Ana, panggilan Dewi Sriana Rihantyasni.

Dirinya menerangkan, sosialisasi edukasi tentang pendanaan melalui pasar modal telah dilaksanakan di kota Lamongan pada tanggal 25 Agustus 2022, di Bojonegoro pada tanggal 16 September 2022, dan di Gresik pada tanggal 23 September 2022, bekerja sama dengan Santripreneur, HIPMI Jatim, dan Indonesia Islamic Business Forum (IIBF).

“Para peserta yang berasal dari berbagai perusahaan baik perusahaan besar, menengah, maupun kecil ataupun start up, mendapatkan informasi tentang sarana urun dana atau dikenal dengan nama Securities Crowdfunding (SCF), manfaat go public dan persyaratan untuk melakukan pencatatan di BEI,” tutur Dewi Sriana.

Sedangkan informasi tentang hal-hal teknis yang perlu disiapkan, jelas Dewi Sriana, perusahaan sebelum melakukan go public disampaikan oleh PT UOB Kay Hian Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai underwriter yang mendukung pelaksanaan Jemput Pasti.

Dengan dilaksanakannya kegiatan Jemput Pasti, tambah Dewi Sriana, diharapkan makin banyak masyarakat di Jawa Timur, khususnya di kota-kota pesisir utara Jawa Timur, yang mengetahui keberadaan dan fungsi lembaga-lembaga keuangan termasuk pasar modal Indonesia dan BEI pada khususnya

“Sehingga dapat menaikkan tingkat literasi masyarakat, yang pada akhirnya diharapkan akan dapat meningkatkan jumlah investor domestik dan makin banyak perusahaan yang melantai di BEI,” pungkas Dewi Sriana. (trs)