Legislator Surabaya dari PSI Josiah Michael Kecam Keras Aksi Demo Buruh yang Tutup Jalan Saat Malam Natal

Legislator Surabaya dari PSI Josiah Michael Kecam Keras Aksi Demo Buruh yang Tutup Jalan Saat Malam Natal

Surabaya, newrespublika-Aksi demo buruh, Rabu (24/12/2025) yang menutup jalan protokol di Surabaya pada saat malam Natal dikecam keras anggota DPRD Surabaya, Josiah Michael.

Pasalnya, tegas Josiah Michael, demo buruh melebihi batas waktu Pk.18.00 sudah melanggar aturan aksi demo.

“Jalan-jalan utama di tengah kota Surabaya menjadi macet total karena aksi demo buruh tutup jalan. Padahal sudah lewat dari Pk.18.00 Wib, dimana ummat kristiani sedang melaksanakan misa natal di gereja-gereja,”ujar Josiah Michael, Rabu (24/12/2025).

Untuk itu, kata politisi PSI Surabaya ini, saya mengecam keras tindakan egoisme, nirempati dan intoleran dari aksi demo dimalam Natal.

“Malam ini banyak umat Kristen yang tidak bisa beribadah malam Natal akibat dari demo tersebut,”tegas Josiah.

Ia menambahkan, saya kira masa buruh paham jika malam Natal umat Kristiani wajib ke Gereja untuk ibadah. Tapi tindakan mereka membuat banyak umat Kristen tidak bisa ibadah.

Josiah Michael yang juga anggota Komisi C DPRD Surabaya menjelaskan, bahwa menyampaikan aspirasi, memperjuangkan hak itu sah dan boleh, tetapi jangan egois. Apa maksud dan tujuan mereka menutup jalan dimalam Natal.

“Sangat merusak suasana sakral dimalam Natal. Apalagi disekitar lokasi terdapat banyak gereja dan jalan yang ditutup juga akses utama warga yang mau ke gereja walaupun gerejanya ga disekitar itu. Aturan demo kan juga jelas sampai pk 18.00 Wib,”ungkapnya.

Oleh karenanya, sambung Josiah, Polisi harus usut tuntas ada apa dibelakang semua ini.

“Sangat melukai hati umat Kristen. Merusak citra Surabaya sebagai kota penuh Toleransi. Saya harap tindakan tegas dari aparat,”kecam Josiah.

Sementara Pastor Thomas mengeluhkan adanya aksi demo yang menutup jalan utama jantung kota Surabaya.

“Seharusnya aksi demo jangan sampai mengganggu ummat kristiani yang akan beribadah di malam Natal. Surabaya sudah terkenal sebagai kota yang sangat toleransi,”tutup Thomas.(trs)