Johari Mustawan Ingatkan Pentingnya Peran Keluarga Secara Optimal, Ditengah Darurat Narkotika di Kalangan Pelajar

Johari Mustawan Ingatkan Pentingnya Peran Keluarga Secara Optimal, Ditengah Darurat Narkotika di Kalangan Pelajar

Surabaya, newrespublika-Komisi D DPRD Surabaya menggelar rapat koordinasi untuk membahas temuan kasus pelajar yang di duga terpapar narkoba. Selasa (25/11/2025.

Rapat koodinasi dihadiri juga oleh BNN Kota Surabaya, Bakesbangpol, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Satpol PP, serta para camat se-Surabaya.

Johari Mustawan, Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya menyampaikan kekhawatirannya atas peredaran narkoba di kalangan pelajar.

Hal Ini, kata Johari Mustawan, perlu menjadi perhatian serius bagi seluruh pihak terkait, mulai dari pemkot, kepolisisan, BNN Kota Surabaya.

“Adanya 24 wilayah di Kota Surabaya yang masuk dalam zona merah rawan peredaran narkoba, harus segera dihentikan agar tidak semakin meluas,” ujar Johari Mustawan di Surabaya, Selasa (02/12/2025).

Johari Mustawan yang akrab disapa Bang Jo ini meminta kepada seluruh camat se-Surabaya untuk mengawasi tempat-tempat hiburan malam yang ada di wilayahnya.

“Jangan sampai ada aktivitas maksiat yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi di tempat-tempat hiburan. Misalnya perjudian, minuman keras, prostitusi. Jika hal ini terjadi, bisa dipastikan disana terjadi juga transaksi peredaran narkoba,” tegas Bang Jo.

Selain pengawasan, politisi PKS Kota Surabaya ini juga meminta kepada pemerintah kota untuk melibatkan KSH (Kader Surabaya Hebat) dalam melakukan pengawasan terhadap keluarga-keluarga yang ada di Kota Surabaya.

“Jumlah 29.170 KSH (Kader Surabaya Hebat) yang ada, bisa dilibatkan dalam mengawasi kondisi keluarga-keluarga yang ada di wilayahnya. Dibuat laporan tentang kondisi keluarga.

“Bisa dikolaborasikan dengan Puspaga dan juga Posga yang ada di kelurahan-kelurahan,” tambah Bang Jo

Kemudian selanjutnya, Bang Jo juga menyampaiakan agar RW-RW yang ada bisa memperbanyak kegiatan-kegiatan positif bagi warganya, khususnya untuk anak-anak muda.

Bang Jo menyebut, ada Rp207 Milyar anggaran yang disiapkan untuk anak-anak muda ditingkat RW. Masing-masing RW mendapatkan Rp5 juta. Ini bisa dibuat untuk kegiatan-kegiatan yang positif. Semakin banyak kegiatan yang positif, diharapkan mengurangi hal-hal yang negaif.

Bang Jo juga menyampaikan perlunya sekolah untuk mengontrol kondisi anak-anak didiknya, khususnya saat pulang sekolah. Biasanya aktifitas negatif dilakukan diluar jam sekolah.

“Kolaborasi dengan masing-masing keluarga, pihak sekolah bisa menanyakan kepada bapak/ibu nya yang ada di rumah, apakah sudah benar-benar pulang si anak tersebut,”ugkap Bang Jo.

Bang Jo menekankan pentingnya menguatkan pendidikan karakter dan spiritual bagi anak-anak agar mereka memiliki benteng moral yang kuat.

Anak-anak, kata Bang Jo, harus didekatkan pada nilai-nilai religius sesuai ajaran agamanya. Ini penting sebagai fondasi agar mereka mampu menolak pengaruh negatif seperti narkoba,” jelasnya.

“Seluruh pihak baik keluarga, sekolah, Pemkot, BNN, dan kepolisian harus bergerak bersama. Tanpa kerja kolektif, Surabaya akan sulit terbebas dari ancaman narkoba yang mencederai masa depan generasi muda,” tutup Bang Jo.(trs)