Bayu Airlangga Hijrah ke Golkar, Ini dia Ceritanya

Surabaya, Respublika – Satu lagi Eks kader potensi Partai Demokrat di Jawa Timur Bayu Airlangga menyatakan mundur dari partai besutan mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono atau SBY, ini dia ceritanya.

Setelah mengalami kekecewaan dengan hasil Musyawarah Daerah (Musda) dan menyatakan mundur dari Partai Demokrat, Bayu Airlangga akhirnya memutuskan bergabung dengan Partai Golkar.

Bayu memutuskan bergabung dengan partai berlambang Pohon Beringin tersebut setelah melakukan komunikasi intensif dengan Ketua DPD Partai Golkar Jatim, M Sarmuji.

“Pertama, sebetulnya komunikasi saya dengan Pak Sarmuji sudah beberapa kali. Kami bertemu dan sebetulnya mengenal beliau cukup lama. Beliau adalah salah seorang mentor saya yang banyak mengajarkan tentang politik,” kata Bayu, Sabtu (21/5/2022).

Bayu yang juga menantu mantan Gubernur Jatim Soekarwo ini mengaku, memiliki pertimbangan khusus bergabung dengan Golkar. Menurut Bayu, Golkar merupakan partai yang demokratis.

“Pertimbangan saya masuk partai ini yang paling utama adalah sistem demokrasi yang demokratis di partai ini. Di Golkar, semua kader memiliki kesempatan yang sama, tidak ada suka atau tidak suka. Setiap hal yang diperjuangkan untuk kebesaran partai sangat dihargai. Saya kira itu yang membuat saya tertarik, dan saya mantap bergabung dengan Golkar,” tegasnya.

Anggota DPRD Jatim ini mengaku, sudah mendapat restu dari mertuanya yakni Pakde Karwo.

“Saya terbiasa dari saya kecil. Setiap langkah besar yang akan saya ambil pasti dengan restu dari orang tua, termasuk setelah menikah ya restu dari mertua saya. Harus dengan restu beliau, karena restu orang tua ini ridhonya Allah,” ungkapnya.

Bayu sendiri mengaku akan mengikuti instruksi dari Sarmuji soal langkah politik dirinya di Golkar ke depan. Secara pribadi, Bayu sudah menyiapkan diri untuk maju dalam Pileg 2024.

“Rencana ke depan, saya akan ikut perintah Pak Sarmuji sebagai Ketua Golkar Jatim. Saya pribadi memproyeksikan untuk maju ke DPR RI di tahun 2024,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Jatim, M Sarmuji menyatakan Bayu adalah kader muda potensial. Sarmuji mengaku berkomunikasi dengan Bayu setelah menantu Pakde Karwo itu mundur dari Demokrat.

“Bahwa kami melakukan pembicaraan itu setelah Bayu mundur dari Demokrat. Jadi, secara etika kami menjaga betul sebelum Bayu menyatakan keluar dari Demokrat. Kami tidak melakukan pembicaraan untuk membangun persepsi terhadap Partai Golkar. Ibarat transfer pemain sepakbola, saat kontraknya habis, baru kita melakukan pembicaraan. Kami menjaga etika sesama partai,” kata Sarmuji.

Pihaknya memang beberapa kali melakukan pembicaraan dengan Bayu, dari sisi visi ada kesamaan untuk menata proses politik itu sebagaimana semestinya. Sebagai anak muda, Bayu punya idealisme. Dan, saya yakin itu bisa disemaikan di Partai Golkar dan akan tumbuh bersama visi Bayu menata kehidupan perpolitikannya,” imbuhnya.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini menambahkan, setiap kader yang masuk Golkar memiliki kesempatan yang sama untuk berproses hingga tingkat tertinggi. Sebelum Bayu bergabung dengan Golkar, Sarmuji juga sempat menceritakan suasana di partai Beringin.

“Jadi, Bayu memiliki potensi untuk berkembang, dan saya menceritakan bagaimana suasana di Golkar. Jadi, berdiri sama tinggi, duduk sama rendah, semua bisa berproses. Di Golkar tidak ada sekat, suasananya egaliter,” katanya.

 

Sarmuji menambahkan, saya yang bukan siapa-siapa begitu berproses di Golkar tidak ada bedanya perlakuannya dengan anak Presiden. Tidak dibedakan dengan kader yang sebenarnya sudah punya nama besar. Ketika di Golkar semua orang dalam status yang sama untuk berkembang untuk meraih kedudukan di Golkar. Anak biasa saja bermimpi untuk jabatan tertinggi pun tidak diharamkan.

“Insya Allah akan kami masukkan di pengurus revitalisasi. Saya sudah berkonsultasi dan izin dengan Ketum Airlangga Hartarto dan akan segera melakukan proses revitalisasi,” pungkasnya.(trs)