Surabaya, newrespublika – Menjelang musim mudik Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, yang jatuh pada tanggal 31 Maret 2025, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya menghimbau masyarakat agar lebih waspada dalam menjaga keamanan rumah yang ditinggalkan sebelum mudik ke kampung halaman.
“ Salah satu langkah yang dianjurkan adalah melaporkan rencana mudik kepada pemangku kepentingan setempat seperti, Ketua RT dan RW, guna mencegah berbagai potensi tindak kejahatan selama periode libur panjang lebaran,” ujar Ketua Fraksi PDIP Surabaya, H. Budi Leksono di Surabaya, Selasa (25/03/2025).
Ia menjelaskan, bahwa kerja sama lintas sektor sangat penting dalam mengamankan lingkungan selama mudik. Kami mengingatkan pentingnya koordinasi dengan berbagai pihak, baik dari dinas terkait, kepolisian, hingga TNI.
“ Ini merupakan kolaborasi penting yang mencakup berbagai aspek keamanan, baik di perjalanan maupun di tempat tujuan,” jelas Kaji Bulek sapaan Budi Leksono.
Menurutnya, update informasi dari berbagai sumber, termasuk media lokal seperti radio Suara Surabaya, sangat membantu masyarakat dalam memantau arus lalu lintas, kepadatan di stasiun, terminal, hingga kondisi di lokasi tujuan.
“Arus mudik sangat padat, dan masyarakat harus terus mendapatkan informasi terbaru agar dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik. Jangan sampai keluarga kita tidak mendapatkan tempat atau mengalami kesulitan di tengah perjalanan,” terang Bulek.
Selain itu, Bulek juga mengapresiasi berbagai program mudik gratis yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak swasta.
“ Kami berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah menyelenggarakan program mudik gratis, baik dari gubernur, wali kota, maupun lintas partai. Ini sangat membantu masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu untuk pulang ke kampung halaman,” ungkapnya.
Budi Leksono juga menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran dan tindak kriminalitas selama rumah ditinggalkan. “Setiap tahun, kasus kebakaran dan pencurian meningkat saat musim mudik. Oleh karena itu, masyarakat perlu memastikan bahwa rumah dalam kondisi aman sebelum ditinggalkan,” tegasnya.
Ia menghimbau, agar warga memastikan peralatan listrik dan gas dalam keadaan mati sebelum berangkat. Selain itu, koordinasi dengan pihak keamanan lokal seperti Satpol PP dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga diperlukan untuk meningkatkan pengawasan.
“Kami mendorong RT dan RW untuk melakukan pendataan terhadap warga yang mudik. Dengan demikian, lingkungan bisa lebih terkontrol dan risiko tindak kejahatan bisa ditekan. Jika memungkinkan, warga yang tidak mudik bisa ikut serta dalam menjaga keamanan lingkungan melalui sistem siskamling,” tambahnya.
–
Sistem keamanan berbasis komunitas ini, menurut Budi, bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti penjagaan bergilir atau penggalangan dana untuk membayar petugas keamanan sementara.
“ Penerapan sistem satu pintu (one gate system) di permukiman juga bisa menjadi alternatif guna membatasi akses keluar-masuk orang asing,” pungkasnya. (trs)