Surabaya, Respublika – Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) kota Surabaya Budi Leksono (Buleks) mengatakan, pihaknya terus menggelar turnamen catur untuk menggali bibit atlet catur di kota Pahlawan.
Dalam upaya mencari potensi atlet itu, Percasi Surabaya menggandeng pengusaha warung kopi (Warkop), Cafe maupun Hotel. Dan tak disangka menuai respon positif masyarakat maupun anak-anak.
Mereka turut belajar dan ikut turnamen, tiap Percasi Surabaya menggelar turnamen catur.
“ Kami berharap sekali untuk bisa hadir aktif, menyesuaikan dengan anggaran yang kita miliki,” ujat Buleks, saat dikonfirmasi Sabtu (12/8).
Atas antusias nya masyarakat itu, Buleks mendorong KONI maupun pemkot mendukung turnamen catur yang digelar Percasi, mengingat Surabaya merupakan barometer dan gudangnya atlet.
Buleks menjelaskan, bentuk dukungan itu bisa berupa reward , sarana dan prasarana. Sehingga kota Pahlawan ini bisa mengembalikan jati dirinya sebagai gudang altet dari berbagai cabang olahraga (Cabor).
“Turnamen catur ini digelar tiap bulan sekali dari satu titik pindah ke titik lain,” jelas Buleks.
Dirinya menjelaskan, turnamen catur yang akan datang, ada opsi digelar dibeberapa kampus, Mall maupun Hotel. Karenanya, Percasi Surabaya berharap Pemkot untuk mendukungnya.
Sebab, beber Buleks turnamen seperti piala KONI, piala walikota, piala Hari Jadi Kota Surabaya dan Agustus-an, tidak digelar lagi.
“Kami sangat berharap sebetulnya, kita tidak berharap yang besar, mendingan kalau ada yang besar itu dibagi, sehingga tiap bulan secara rutin ada kegiatan. Kita buat apa punya anggaran besar tapi sekali,” beber Buleks.
Buleks memaparkan, walau dengan anggaran kecil namun turnamen bisa dilaksanakan secara kontinu. Menurutnya itu lebih baik. Karena banyak bibit atlet bermunculan dari anak-anak yang rating nya main meningkat.
“Mereka kan harus dibimbing untuk memaksimalkan potensinya,” tambahnya.
Maka ketika ada pihak yang peduli, memberikan sponsor Percasi Surabaya akan menyambutnya dengan baik. Untuk membangkitkan kembali catur, yang kian mendapatkan tempat di hati masyarakat.
“Saya berharap ini bisa mendapat perhatian penuh, dan proposal sebenarnya sudah saya sering sampaikan tapi enggak ada tanggapan dari Walikota Eri Cahyadi,” pungkas Budi Leksono. (trs)