Surabaya, newrespublika – Unicef Indonesia melakukan audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya untuk membahas pemenuhan hak-hak anak di Surabaya melalui proyek pembangunan sanitasi, pengelolaan limbah, dan pengelolaan air yang lebih baik.
Audiensi ini bertujuan untuk menjajaki kemungkinan pembiayaan proyek tersebut melalui penerbitan obligasi daerah, sebagai mekanisme pendanaan yang berkelanjutan.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bachtiar Rifai mengatakan pihak UNICEF memaparkan pentingnya sanitasi yang layak dan pengelolaan limbah yang efisien untuk meningkatkan kesehatan anak-anak di Surabaya.
“Menawarkan untuk pembangunan sanitasi dan pengelolaan limbah, air juga, pengelolaan air agar nantinya bisa mewujudkan untuk kepentingan hak-hak anak di Surabaya. Nah, tetapi ini masih perlu kita di diskusikan lagi,” Ucap Bachtiar Rifai di ruang kerjanya setelah audiensi, Senin (28/04/2025).
Lebih lanjut, Rifai menekankan bahwa diskusi ini masih dalam tahap awal dan lebih banyak pembahasan mendalam akan dilakukan.
“Ini masih penawaran, masih diskusi pertama. Kami kira nanti mungkin ada diskusi lebih dalam, karena tadi masih prolog dari UNICEF. Ini akan menjadi bahan evaluasi lebih lanjut, terutama terkait bagaimana skema obligasi bisa diterapkan dengan hati-hati,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rifai juga menegaskan pentingnya kajian yang matang mengenai skema obligasi atau mekanisme pendanaan lainnya.
“Ada kajian yang matang, keperuntukannya untuk apa, dan skemanya seperti apa. Yang jelas, kami meminta bahwa skema obligasi atau apapun itu, harus dibahas dengan cermat. Kami juga tidak ingin nanti beban utang ini membebani pemerintahan yang akan datang. Misalkan pemerintahan Walikota tahun 2030, jangan sampai mereka terbebani dengan warisan hutang yang ditinggalkan. Itu yang kami maksudkan, kami ingin langkah ini dilakukan dengan hati-hati,” tambahnya.
Audiensi ini menunjukkan komitmen bersama untuk memastikan pemenuhan hak-hak anak di Surabaya, khususnya dalam hal kesehatan dan lingkungan yang lebih baik.
Namun, sebelum melangkah lebih jauh, kedua pihak sepakat untuk melanjutkan diskusi dan evaluasi mengenai berbagai opsi pembiayaan yang memungkinkan. (trs)